Pupuk kompos bokashi merupakan salah satu tipe pupuk anaerob yang paling terkenal. Pembuatannya membutuhkan bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan masyarakat yaitu sampah organik. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4). Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan efektif.
Hal tersebut disampaikan oleh Murdaningsih, S.P., M.P. dalam kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos bokashi Senin (7/8/2023) di Rumah Kompos di Desa Ondorea Barat bersama kelompok ternak setempat. Hadir dalam kegiatan tersebut Dr. Willybrordus Lanamana., MMA, Philipus Nerius Supardi, S.P., M.A., Donatus Rendo, S.Si., M.Sc., Virgilius W. S. Rovanda Putra, S.P., Kades Ondorea Barat Arkadius Ndore beserta jajarannya.
Pada kegiatan yang berlangsung pukul 10.00 WITA s.d. selesai tersebut anggota kelompok ternak wajib menjawab/mengisi pre-test. Pre-test merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan awal anggota kelompok ternak sebelum mengikuti kegiatan pelatihan dan pembuatan pupuk.
Kelompok ternak bersama Tim PKM dan dibantu dosen-dosen Fakultas Pertanian Universitas Flores (Uniflor) memanfaatkan sampah organik (kulit kakao, daun-daun kering, kotoran ternak seperti kambing dan sapi, sekam, alang-alang kering, hingga air cucian beras) yang dicampur dengan larutan gula pasir dan EM4. Bakal pupuk kompos bokashi ini kemudian disimpan di Rumah Kompos dan menunggu proses pembalikan campuran pupuk hingga selesai.
Usai pembuatan pupuk, kelompok ternak kembali menjawab/mengisi postest yang merupakan tes yang dilakukan setelah kelompok ternak mengikuti kegiatan pelatihan dan pembuatan pupuk.
Selain pembuatan pupuk, Tim PKM juga mengunjungi demonstration plot (demplot) yang akan dijadikan kebun contoh di mana sorgum yang ditanam telah tumbuh dan akan ditanami kacang tanah sebagai tanaman sela.(2teh).
***
Pengembangan Desa Agribisnis Sorgum Di Desa Ondorea Barat, Kecamatan Nangapenda, Kabupaten Ende, adalah tema yang diangkat oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Flores (Uniflor) skema Program Desa Binaan (PDB) yang mana akan dilaksanakan selama 3 tahun (multi tahun). Tim PKM ini diketuai oleh Dr. Laurentius D. Gadi Djou, Akt., Anggota Tim 1 Dr. Willybrordus Lanamana., MMA, Anggota Tim 2 Murdaningsih, S.P., M.P., dan Anggota Tim 4 Dr. Theodore Y. K. Lulan., S.Si., M.Sc. Selain pengembangan sorgum oleh kelompok tani, Tim PKM juga menyasar kelompok ternak untuk pembuatan pupuk kompos.
***
Berita terkait:
PEMBERDAYAAN DESA BINAAN UNIVERSITAS FLORES: PENGEMBANGAN DESA AGRIBISNIS SORGUM DI DESA ONDOREA BARAT, KECAMATAN NANGAPANDA, KABUPATEN ENDE:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02ZkShvC5Fie6J9wo7CyJ19gi9XQYAxMrtHxbrdPvMaCsSiUST5diA6hrzA98VUi3Bl&id=184096172077095&mibextid=Nif5oz
REKTOR UNIFLOR BUKA KEGIATAN PKM SKEMA PROGRAM DESA BINAAN DI DESA ONDOREA BARAT:
https://www.facebook.com/184096172077095/posts/pfbid02cbEza1yAdS5wcBehtUYgrvYvecoN6WijMruNF39WaLUQBFH3knF9rr4zWowkX7tal/?mibextid=Nif5oz
Rektor Universitas Flores Buka Kegiatan PKM Skema Program Desa Binaan di Desa Ondorea Barat:
https://kupang.tribunnews.com/2023/06/21/rektor-universitas-flores-buka-kegiatan-pkm-skema-program-desa-binaan-di-desa-ondorea-barat
Tinggalkan Komentar